Sabtu, 26 Mei 2012

tentang seseorang

Aku berkaca di bola matanya yang bening, ku terawang jauh kedalam khayalan, menyaksikan apa yang sebenarya terjadi..ku lihat senja mulai memudar, bukan untuk mengabarkan bahwa sebentar lagi gulita datang menyapa…tapi hanya sekedar untuk menyampaikan air mata..yang bersenandung kata.

Gemerisik Angin selalu saja meninggalkan sebuah cerita pada beranda rumah tua, tentang malam yang membunuh cahaya, tentang hujan yang menangisi bumi, tentang anak kecil yang setia menatap kesunyian…bahkan tentang esok yang sulit diterka…penuh dalam kemisteriusan..semua memang harus tetap berjalan sesuai dengan roda kehidupan..yang entah kapan akan berakhir.

Pagi tadi, ku lihat langit muram berwajah murung..bahkan matahari enggan tersenyum, gerimis Nampak turun berbalas angin yang sesekali menderu kencang…dibalik riuhnya aku masih sempat menyaksikan sosok berjilbab yang akrab dipenglihatanku 1 tahun lalu, ia tampak muram dan termenung disebrang jalan..menanti waktu dalam ketidakpastian,..dan hilang dalam ketidaksadaran.

Saat hujan turun berembun, tak sedikitpun pernah ku hiraukan meski senja tak lagi menjingga..aku pasrah..memenuhi segala keinginan hati..walau angkuh mu kian merajai hari, namun aku akan tetap kukuh untuk menuliskannya dalam kisah ku..karena rasa ini begitu indah untuk dihapus..meski tak bersambut mesra nadamu..

Ohh malam berselimut gelap..jangan biarkan aku buta dalam melihat masa depan, tuntun aku agar bisa merangkak meraih cahaya, menggenggam keyakinan untuk meruntuhkan dunia, dan bersenandung kata tentang seseorang yang selalu hinggap dan terasa nyata..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar