Rabu, 23 Mei 2012

wahai pendusta besar,tidak takutkah kau akan allah s.w.t

SEKEDAR INFORMASI!! SELAIN BANYAKNYA DUKUN-DUKUN PALSU YANG KERAP KALI BERKEDOK AGAMA, BANYAK JUGA USAHA-USAHA MANUSIA UNTUK MELENCENGKAN AJARAN AGAMA SEPERTI YANG KAMI INFORMASIKAN DIBAWAH INI: 




MUNCULNYA NABI-NABI PALSU (dari site Alfurgaan)

Termasuk kesempurnaan agama islam ini adalah bahwa tidak ada satu kebaikan pun yang dapat mendekatkan ke sorga, dan menjauhkan dari neraka, kecuali telah diperntahkan atau dianjurkan kepada umat.

Demikian pula tidak ada satu keburukan pun yang dapat menjauhkan dari sorga, dan mendekatkan ke neraka, kecuali umat telah dilarang atau diperingatkan darinya.

Dan termasuk keburukan tersebut adalah akan munculnya para pembohong yang mengaku sebagai nabi, hal itu termasuk tanda-tanda kecil hari kiamat, sebagaimana telah diberitakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Beliau bersabda :

Yang artinya : Tiada akan datang hari kiamat sehingga dibangkitkan pembohong-pembohong besar yang jumlahnya mendekati tiga puluh orang, masing-masing mengaku sebagai utusan Allah. (HSR. Bukhari, Kitab Al manaqih, Bab : Alamatan Nubuwwah; Muslim, Kitab Al-Fitan wa Asyroth As-, dari Abu Hurairah).

Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda Yang artinya : tidak akan datang kiamat sehingga beberapa qabilah dari umatku bergabung dengan orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah berhala-berhala. Dan sesungguhnya akan ada di kalangan umatku ini tiga puluh orang pembohong besar masing-masing mengaku sebagai nabi, padahal aku adalah penutup para nabi, tidak ada nabi sama sekali sesudahku. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi dari Tsauban, disahihkan oleh syaikh Al-Albani di dalam sahih Al-Jami;ush Shagir no: 7295).

Al-Hafizh Ibnuhajar Rahimahullah mengomentari tentang jumlah tigapuluh nabi palsu tersebut dengan perkataan : (jumlah 30) yang dimaksudkan di dalam hadits tersebut bukanlah untuk semua orang yang mengaku sebagai nabi secara mutlak. Karena jumlah mereka sebenarnya tak terbatas; tetapi yang dimaksud dengan jumlah dalam hadist tersebut ialah untuk orang yang mengaku menjadi nabi dan memiliki kekuasaan, serta menimbulkan syubhat (kesamaran)(Fathul-Bari VI:617).



1. Kenyataan Membuktikan Kebenaran :



Kemudian sejarah telah mencatat nama-nama pendusta yang telah disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam di atas, diantara mereka yang muncul ialah :

a. Musailamah Al-Kadzdzab. Dia berasal dari kota Yamamah, dan mengaku menjadi nabi pada akhir zaman Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Lantas beliau Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam menyuratinya dan menamainya Musailamah Al-Kadzdzab. Orang ini memiliki banyak pengikut, dan bahaya yang ditimbulkannya terhadap kaum muslimin cukup besar, sehingga ia dihabisi riwayatnya oleh para sahabat pada masa pemerintahan Abu-Bakar Ash-Shiddiq radhiyallaahu 'anhu dalam perang Yamamah.

b. Di Yaman muncul pula Al-Aswad Al-Ansi yang mengaku sebagai nabi, lalu dibunuh pula oleh para sahabat sebelum wafatnya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam.

c. Dan muncul pula Sajah at-Tamimiyah, seorang wanita yang mengaku sebagai nabi, dan dia dikawini oleh Musailamah. Konon, sajah ini kemudian bertobat.

d. Demikian pula Thulaihah bin khuwailid As-Asadi. Dia muncul di zaman khalifah Abu Bakar, namun lalu ia bertobat dan meninggal di dalam agama islam, di zaman khalifah Umar bin Al-Khaththab, menurut pendapat yang benar.

e. Lalu muncul pula Al-Mukhtar bin Abi Ubaid Ats-Tsaqafi yang menampakkan cintanya kepada ahlul-bait (keluarga rumah Rasululullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam), serta menuntut balas atas kematian Husein bin Ali radhiyallaahu 'anhu. pengikutnya banyak sekali, bahkan dapat mendominasi kota kufah pada permulaan pemerintahan Ibnu Zubair. Kemudian ia diperdayakan oleh syaitan, sehingga ia mengaku menjadi nabi dan mengaku malaikat Jibril turun kepadanya. Di dalam Sunan Abu Daud, sesudah meriwayatkan hadist mengenai pembohong pembohong besar itu, Ibrahim An-Ankha bertanya kepada Ubaidah As-Salmani: “Apakah engkau menganggap mukhtar ini termasuk mereka (pembohong-pembohong besar itu) ?.Ubaidah menjawab : “Ketahuilah, ia termasuk tokohnya. (Aunul bud Syarh Abi Dawud XI: 486).

f. Dan diantaranya lagi adalah Al-Harits Al Kadzdzab yang muncul pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, lalu dia dibunuh. Dan pada pemerintahan bani Abbas juga muncul sejumlah pembohong.

g. Termasuk para pendusta tersebut adalah Mirza Ghulam Ahmad Al-Qadiyani dari India. Dia dilahirkan tahun 1839 M atau 1840 M di Qadiyan, India. Ia mengaku sebagai nabi, dan sebagai Al-masih yang ditunggu. Ia juga mengatakan bahwa Isa tidak hidup di langit, serta lain-lain pengakuan dan ajaran batilnya. Para ulama telah membantah pendapatnya dan ajaran-ajarannya, dan mereka menyatakan bahwa dia termasuk salah seorang pembohong besar. Para pengikut Qadiyaniyah ini (mereka sering menyebut sebagai Ahmadiyah) tersebar di Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan lainnya. Termasuk di Bogor, Semarang, Makassar dan lainnya di Indonesia.

Pendusta ini memulai pengakuannya dengan sedikit demi sedikit. Mula-mula dia mengaku mendapatkan ilham, lalu mengaku sebagai mujaddid (pembaharu agama), lalu mengaku serupa dengan nabi Isa, lalu mengaku sebagai nabi Isa yang dijanjikan akan turun di akhir zaman, lalu pada yahun 1901 M mengaku sebagai nabi yang sempurna kenabiannya, lalu pada tahun 1904 M mengaku sebagai Kresna. Sedangkan Kresna adalah salah satu tuhan yang disembah orang-orang Hindu.

DR. Nashir bin Abdullah Al-Qifari dan DR. Nashir bin Abdul Karim Aql berkata di dalam buku keduanya: “sebagaimana telah lewat, bahwa Mirza Ghulam Ahmad memulai pengakuannya dengan sedikit demi sedikit. Oleh karena inilah orang-orang Qadiyaniyah sering mengelabui sebagian kaum muslimin dengan perkataan -perkataan lama Mirza Ghulam Ahmad sebelum pengakuannya sebagai nabi, karena barangsiapa mengaku sebagai nabi, dia menjadi kafir. Mereka berusaha menutupi pengakuan-pengakuannya baru, yang dia mengaku sebagai nabi, dengan teks-teks yang lama tersebut. Dan sebagian penulis telah tertipu dengan hal ini.(Al-Mujaz Fil Adyan Wal Madzahib Al-Muashirah, hal :151)

Akhirnya riwayat nabi palsu tersebut adalah ketika pada tahun 1907 M, dia menantang mubahalah salah seorang alim salafi terkenal di India yang bernama syeikh Tsanaullah Al-Amiritsari, yang membongkar kekafiran pendusta ini. Pada 5 April 1907 Mirza membuat tulisan yang berisi permohonan dan doa kepada Allah, agar mematikan si pendusta di antara keduanya, semasa salah satunya masih hidup, dan agar Allah menimpakan penyakit semacam wabah yang membawa kematiannya. Maka Allahpun menampakkan al-haq dan membongkar kedustaan itu. Setelah 13 bulan 10 hari datanglah apa yang dimohon oleh pendusta tersebut, dan dia mampus dengan penyakit wabah pada tanggal 26 mei 1908 M. Adapun syeikh Tsanaullah Al-Amiritsari masih hidup 40 tahun setelah kematian pendusta tersebut. Beliau wafat pada tanggal 15 maret 1948. (Al-Mujaz Fil Adyan Wal Madzahib Al-Muashirah, hal:148).

Pembohong-pembohong itu akan senantiasa muncul satu persatu hingga muncul yang terakhir, yang buta sebelah matanya, dajjal. Imam ahmad meriwayatkan dari samurah bin jundub radhiyallaahu 'anhu pada waktu khutbahnya pada waktu terjadi gerhana matahari yang terjadi pada zamannya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Yang artinya : demi Allah, tidak akan datang kiamat sehingga muncul tigapuluh orang pembohong besar, dan yang terakhir dari mereka adalah (dajjal) yang buta sebelah matanya, sang pembohog besar.(HR. Ahmad, dari samurah bin jundub).

Dan diantara pembohong-pembohong besar itu terdapat empat orang wanita. Imam Ahmad meriwayatkan dari Hudzifah radhiyallaahu 'anhu bahwa nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda :

Yang artinya : akan muncul dikalangan ummatku pembohong-pembohong besar sebanyak duapuluh tujuh orang, empat orang diantaranya wanita. Sedangkan saya adalah penutup para nabi, tidak ada lagi nabi sesudahku. (HR. Ahmad, disahihkan oleh Al-Albani di dalam kitab Shahih al-Jamiush Shaghir, no : 4143. Al-Haitsmani berkata : “diriwayatkan oleh Ahmad dan Thabrani dalam al-kabir dan al-ausath, dan diriwayatkan pula oleh Al Bazzar sedang para perawi al-bazzar ini adalah shahihuz-Aawaid VII:332).







AL-QURAN PALSU
[Laporan Utama GATRA Nomor 25 Tahun ke VIII, Beredar 6 Mei 2002]

GATRA.com - AL FURQAN Al Haq atau The True Furqan, yang disebut-sebut sebagai Al-Quran palsu itu, ternyata bukan kitab baru. Buku ini memang baru menghebohkan Surabaya, Jawa Timur, dan menggusarkan Majelis Ulama Indonesia, pekan lalu. Tetapi, menurut Baptist News, buku yang sama pada 17 April 1999 telah dikirimkan ke beberapa kedutaan besar negeri-negeri muslim di Paris, Prancis. Tiga hari kemudian, The True Furqan pun mampir ke institusi-institusi penting Inggris, termasuk BBC. Pada waktu hampir bersamaan, buku yang sama juga sudah muncul di ruang redaksi jurnal berbahasa Arab di London, Inggris, serta di meja editor majalah-majalah berbahasa Arab, Ibrani, dan Inggris di Yerusalem.

The True Furqan yang digarap meniru Al-Quran ini juga telah menyerbu masyarakat umum sejak Juni 1999. Edisi yang diterbitkan WinePress Publishing dengan mudah bisa dibeli di toko-toko buku di Amerika, atau dipesan melalui situs penjualan buku seperti Amazon.com dan Barnesandnoble.com. Terbit dalam bahasa Arab dan Inggris, The True Furqan ditulis oleh Al Saffee dan Al Mahdy. "Tujuan The True Furqan adalah sebagai alat penyebaran agama Kristen," kata Al Mahdy kepada Baptist News. Menurut Al Mahdy, sejauh ini kaum evangelis (pengabar injil) belum berhasil menemukan terobosan penting untuk bisa menaklukkan dunia Islam.

"Padahal, kami sudah mencoba lewat bantuan obat-obatan, bahan makanan, sekolah, buku-buku, dan film," kata Al Mahdy. Menurut Al Mahdy, The True Furqan merupakan jawaban atas tantangan Al-Quran. Ayat 88 dalam surah Al-Israa memang menyebutkan, "Jika semua manusia dan jin bersatu untuk menyusun sesuatu yang mirip Al-Quran ini, niscaya tidak akan terwujud, meskipun sebagian dari mereka membantu sebagian lainnya." The True Furqan yang tebalnya 368 halaman, dan digarap serius selama tujuh tahun, memang mencoba meniru mentah-mentah gaya dan bahasa Al-Quran, tapi isinya justru menggoyang ajaran-ajaran Al-Quran.

Gaya puisi dan prosa, serta bahasa Arab klasik, yang digunakan The True Furqan seolah serupa dengan Al-Quran. Bedanya, kitab ini sepenuhnya berisi ajaran Bibel. "Selama ini, tak ada terjemahan Arab klasik Bibel yang dipandang layak baca oleh kaum muslimin," kata Al Mahdy. Dalam pandangan Al Mahdy, karena bahasa tulis klasiknya merupakan salah satu bahasa tersulit di dunia, kualitas bahasa adalah sumber kebanggaan orang Arab. "Mereka memperolok Bibel yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab percakapan, karena menilainya berkualitas rendah," kata Al Mahdy. Tak mengherankan jika upaya membuat Bibel yang mirip Al-Quran pun ia lakoni.

Tapi, siapa sebenarnya sosok Al Mahdy ini? Tak pernah ada yang tahu pasti. Cuma, beberapa kalangan menduga kuat bahwa pengarang "Quran palsu" ini adalah Dr. Anis Shorrosh, seorang evangelis Amerika. Dugaan ini, antara lain, dikemukakan M. Syamsi Ali, pemuka Islam asal Indonesia yang kini tinggal di Amerika Serikat. Tapi, dugaan ini bukannya tak beralasan. Dalam salah satu situs webnya, Anis Shorrosh menempatkan The True Furqan dalam deretan buku-buku karyanya. Selain itu, salah satu halaman newsletter situs Trinity Broadcasting Network sempat melaporkan keberhasilan Shorrosh menyusun Al-Quran versi baru, yang menyertakan pesan-pesan Gospel.

Lalu, siapa Anis Shorrosh ini? Shorrosh adalah salah satu evangelis terkemuka Amerika. Ia mengaku lahir di Nazareth, kota kelahiran Yesus --walau versi lain menyebut ia lahir di Mesir. Dalam diri Anis Shorrosh mengalir darah Palestina. Konon, ayahnya meninggal ketika Nazareth jatuh ke tangan tentara Israel. Setelah Nazareth dikuasai Israel, Shorrosh pun terpaksa mengungsi ke Yordania. Ia kemudian belajar sosiologi di Mississippi College, sebelum belajar agama di New Orleans Baptist Theological Seminary. Ia juga punya dua gelar doktor dari Luther Rice International Seminary dan dari American Institute of Ministry di Dayton, Tennessee.

Walau mengaku sempat dendam terhadap Israel, belakangan Shorrosh malah bekerja di "negeri zionis" itu. Sejak 1959-1966, Anis Shorrosh telah menjadi evangelis di Timur Tengah. Tiga tahun di antaranya mengabdi pada Gereja Jerusalem Baptist. Dia juga pernah bertugas di Judea dan Samaria. Shorrosh pun mengajar di sejumlah sekolah teologi dunia. Pada 1990-an, ia lebih banyak bertugas sebagai misionaris di Afrika. Antara lain di Kenya, Capetown, Durban, dan Johannesburg. Setelah itu, pada 1995, Shorrosh bertugas di Selandia Baru, sebelum kemudian pergi ke Inggris dan Portugal. Setelah itu, barulah dia terkenal sebagai evangelis fanatik di Amerika.

Salah satu peristiwa yang mencuatkan nama Anis Shorrosh adalah perdebatannya dengan Ahmed Deedat, pendakwah Islam terkemuka asal Afrika Selatan. Deedat, peraih penghargaan Raja Faisal --penghargaan yang disebut-sebut sebagai "Nobel versi Islam"-- adalah seorang kristolog, ahli ajaran Kristen, yang kerap mengundang pendeta Kristen terkemuka berdebat mengenai Injil. Perdebatan Anis Shorrosh dengan Ahmed Deedat pernah berlangsung dua kali pada 1980-an. Pertemuan pertama dengan topik bahasan "Apakah Yesus Itu Tuhan?" dilakukan di depan 5.000 hadirin di Albert Hall, London.

Pertemuan kedua, dengan hadirin tak kurang dari 12.000 orang, berlangsung di Birmingham, Inggris. Temanya, "Al-Quran dan Bibel: Yang Mana Firman Tuhan?". Latar belakangnya sebagai keturunan Arab Palestina, boleh jadi, membuat Shorrosh punya keyakinan ekstra jika menilai miring Al-Quran serta Islam. Dan ia pun tak pernah berupaya menyembunyikan ketidaksukaannya pada Islam. Maka, setelah perdebatannya dengan Deedat, Shorrosh pun terus menorehkan reputasi sebagai pengkritik Islam yang keras. Lihat saja salah satu buku yang ditulisnya, Islam Revealed: A Christian Arab's View of Islam.

Buku yang dipromosikan sebagai "pembuka mata untuk melihat agama mematikan yang dipercaya satu dari setiap lima orang di dunia" ini, selain berisi teks perdebatan antara Shorrosh dan Ahmed Deedat, juga berisi berbagai tudingan Shorrosh bahwa Islam merupakan kepercayaan yang salah dan penuh kekeliruan. Lebih jauh, dalam Islam Revealed, Shorrosh menggarisbawahi pendapatnya bahwa Islam sebenarnya merupakan agama teror yang menjunjung tinggi kekerasan. Walau kerap terlihat keliru menafsir Al-Quran, Shorrosh yakin, akar kekerasan Islam bersumber langsung dari Al-Quran. Maka, ia pun menganjurkan kaum muslim untuk mengganti Al-Quran.

Mungkin, karena itu pula, Anis Shorrosh menyebut The True Furqan sebagai bacaan penting. "Inilah Quran yang lebih baik, ditulis dalam bahasa Arab yang indah dan benar, serta diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang juga tepat," katanya. Toh, The True Furqan bukan satu-satunya proyek Anis Shorrosh. Ia, misalnya, juga punya proyek khusus yang diberi nama "Project Informing Washington on the Truth of Islam". Tetapi, yang disebutnya sebagai kampanye mengenai kebenaran Islam itu tak lain adalah propaganda untuk "menyadarkan" pemerintah dan rakyat Amerika bahwa negeri mereka telah diinvasi oleh Islam.

Lewat sebuah rekaman video berjudul Islam: A Threat or Challenge, Shorrosh berkampanye bahwa jauh sebelum peristiwa 11 September, ia sebenarnya telah sibuk mengingatkan Amerika dan seluruh dunia akan ancaman Islam. Rencananya, kaset propaganda ini dibagikan Shorrosh kepada seluruh anggota Kongres, Senat, dan politisi penting Amerika.

Toh, gaya Anis Shorrosh yang provokatif tak selalu membuat nyaman umat Kristen Amerika. Dua hari setelah serangan teroris 11 September ke Gedung World Trade Center, New York, Anis Shorrosh diundang ke Houston Baptist University (HBU). Ia diminta berceramah mengenai prinsip-prinsip dasar ajaran Islam.

Dalam ceramahnya, Shorrosh malah menghubungkan Nabi Muhammad dengan setan. Ia juga menyatakan dengan yakin, kaum muslim adalah pencinta kekerasan. Ceramah itu pun menyinggung sebagian mahasiswa yang hadir, baik yang beragama Islam maupun sebagian yang Kristen.

Jurnal Baptist Standar melaporkan bahwa ceramah Shorrosh itu memang penuh ucapan mengejutkan. Untuk menghindari masuknya teroris, misalnya, Shorrosh mengusulkan mengusir seluruh kaum muslim yang datang ke Amerika. Shorrosh juga sempat mengatakan bahwa sebaiknya seluruh warga Amerika di Timur Tengah dipulangkan, setelah itu dibom atom saja kawasan tersebut.

Shorrosh punya satu jalan keluar saja bagi Islam. "Saya adalah salah satu dari ribuan umat Kristen yang setiap Jumat malam berpuasa dan berdoa bagi kejatuhan Islam," katanya. Pidato semacam itu jelas membuat para petinggi universitas menyesal. Mereka meminta maaf pada hadirin atas pernyataan Shorrosh. "Anda pasti tak akan mengundang tamu ke rumah Anda hanya untuk membiarkan dia menghina Anda," tulis Doug Hodo, Rektor HBU, dalam edisi khusus surat kabar kampus yang terbit sehari setelah pidato Shorrosh. "Orang memang tak perlu minta maaf untuk imannya. Tetapi, dalam lingkungan di mana ada orang beragama lain, Anda tentu tak bisa sengaja melakukan sesuatu hanya untuk melukai mereka," kata Jack Purcell, Wakil Rektor HBU.

[Krisnadi Yuliawan]
[Laporan Utama GATRA Nomor 25 Tahun ke VIII, Beredar 6 Mei 2002] 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar